Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.Pupuk anorganik atau pupuk sintetis merupakan pupuk yang dihasilkan dari serangkaian proses kimia atau penggunaan bahan kimia. Pupuk anorganik pada awalnya tidak memiliki jenis yang terlalu banyak. Penggunaannya pun cukup ditaburkan atau dibenamkan secara merata di dekat tanaman.
Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Kalau pupuk anorganik atau biasa disebut pupuk kimia ini berasal dari bahan anorganik dengan kandungan hara atau mineral tertentu. Jenis pupuk anorganik yang umum dikenal diantaranya pupuk urea yang mengandung unsur nitrogen, SP-36 yang mengandung fosfor dan NPK yang kaya akan unsur nitrogen, fosfor dan kalium. Keunggulan dari pupuk anorganik adalah lebih cepat terurai sehingga nutrisi lebih cepat diserap oleh tanaman. Hal ini membuat penggunannya lebih sedikit disetiap taburannya. Pupuk anorganik memiliki kandungan nutrisi yang sudah terukur dan terkandung dalam bentuk konsentrat, makanya penggunaannya cukup sedikit saja.
Pupuk anorganik juga merupakan pupuk yang diproduksi menggunakan senyawasenyawa kimia seperti urea dalam bentuk yang sudah dapat langsung digunakan oleh tanaman. Masalah lain dari pupuk anorganik yang digunakan selama ini adalah menyebabkan rusaknya struktur tanah akibat pemakaian pupuk anorganik dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur. Hal ini juga akan memberi dampak terhadap produksi tanaman yang dihasilkan, begitu juga dari efek sarana produksi terhadap lingkungan telah banyak dirasakan oleh masyarakat petani
unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Ada enam unsur hara makro, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Nitrogen (N) Nitrogen berperan dalam pembentukan sel dan jaringan di dalam tanaman, seperti akar, batang, daun, dan awal pembentukan bunga. Dengan adanya nitrogen, daun akan menjalankan fungsinya dengan baik dalam proses fotosintesis. Ini Jawabannya Fosfor (P) Fosfor dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan akar, pembentukan inti sel dan pembelahan sel, merangsang pembungaan, pembentukan biji, serta memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Kalium (K) Kalium berperan memperlancar semua proses yang terjadi di dalam tanaman. Kalium akan memperkuat jaringan sehingga daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok. Kalsium (Ca) Bagi tanaman, kalsium berperan dalam mengatur dan merawat dinding sel. Fungsi zat kapur ini untuk substansi perekat, pengatur permeabilitas dalam sel, dan sangat esensial pada cairan sel. 4 Elemen yang Dibutuhkan Tanaman untuk Fotosintesis, Apa Saja? Magnesium (Mg) Magnesium bertugas membentuk klorofil dan butir hijau daun. Unsur ini sangat diperlukan agar fotosintesis berjalan dengan lancar. Sulfur (S) Sulfur berfungsi memperlancar kinerja unsur lain dan memproduksi energi. Baca juga: 4 Elemen yang Dibutuhkan Tanaman untuk Fotosintesis, Apa Saja? Unsur mikro Unsur mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Namun, unsur ini harus selalu tersedia di dalam jaringan tanaman. Unsur-unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), Boron (B), besi (Fe), dan seng (Zn). Bila tanaman kekurangan salah satu unsur mikro, maka pertumbuhannya akan terganggu. Boron (B) Boron berperan dalam pertumbuhan tanaman untuk mengangkut karbohidrat dari daun ke bagian jaringan lan. Boron juga berperan dalam pembelahan sel sehingga bagian-bagian tanaman dapat tumbuh aktif. Tembaga (Cu) Tembaga merupakan salah satu bahan pembentuk hijau daun (klorofil). Unsur ini berperan dalam proses metabolisme protein dan karbohidrat. Mangan (Mn) Fungsi mangan sebagai aktivator pada beberapa enzim untuk memperlancar asimilasi. Seng (Zn) Seng berfungsi membentuk hormon tubuh. Di samping itu, seng juga membantu pertumbuhan daun dan pembentukan klorofil. Besi (Fe) Kehadiran besi dalam tanaman tidak boleh dianggap enteng sebab media tanam yang tidak mengandung besi menyebabkan tanaman hidup merana. Fungsi utamanya sebagai penyusun enzim-enzim aktif dalam fotosintesis dan respirasi. Klor (Cl) Klor dibutuhkan tanaman pada fase vegetatif maupun fase generatif. Selain itu, klor sangat penting untuk mengeluarkan oksigen dari hasil fotosintesis. Itulah penjelasan mengenai pengertian dan fungsi dari masing-masing unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Pupuk Anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk anorganik kebanyakan merupakan pupuk buatan, maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Contoh pupuk anorganik adalah Pupuk NPK, Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dll.Kelebihan pupuk anorganik adalah lebih cepat terurai sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman. Maka dari itu, pupuk anorganik diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Penggunaan pupuk anorganik juga lebih mudah karena kandungan nutrisinya sudah terukur dan terkandung dalam bentuk konsentrat. Kekurangan pupuk anorganik adalah mudah meninggalkan residu kimia yang dapat mengganggu kesehatan tanah dan manusia. Residu tersebut juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah. Selain itu, pupuk anorganik juga fast realease sehingga penerapannya harus lebih sering dilakukan. Pupuk anorganik juga relatif lebih mahal dan tidak dapat diproduksi sendiri. pupuk anorganik beserta pupuk organik yang terbaik untuk kita hanya di pupukanorganik.com
Pupuk organik secara alami mengandung nutrisi esensial bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, mikronutrien, dan bahan organik yang bermanfaat.Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik, yakni materi makhluk hidup. Pupuk organik banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian karena dapat meningkatkan kadar unsur hara dan bahan organik dalam tanah.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dibuat dari berbagai jenis bahan organik yang berbeda sifat dan karakteristiknya. Sumber bahan organik antara lain sampah organik rumah tangga, tanaman legume kacang-kacangan, kotoran dan urine hewan (sapi, kambing, ayam atau domba). Sisa panen dari produk pertanian seperti jerami padi, tongkol jagung, sabut kelapa, tandan kosong sawit serta sisa panen kakao dapat dipakai sebagai bahan pupuk organik. Bahan pembuatan pupuk organik lainnya dapat diperoleh dari limbah rumah pemotongan hewan ternak, limbah perikanan serta sampah organik.
Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.Pupuk Organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa organik. Pupuk organik kebanyakan berasal dari alam, yang terproses alami atau dengan rekayasa. Contoh pupuk organik adalah pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk guano dll. Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006). Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangkan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.
Pupuk organik bisa dibuat dari berbagai macam jenis bahan
contohnya: sisa tanaman (tongkol jagung, sabut kelapa, dan jerami), serbuk kayu, kotoran hewan, limbah pasar, limbah pabrik, dan pupuk hijau. Karena banyaknya bahan dasar yang bisa digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik, maka kualitas pupuk yang dihasilkan bisa beragam, sesuai dengan kualitas bahan dasar pembuatannya.
Suatu hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali pupuk organik. Kelebihan dari pupuk organik antara lain: ramah lingkungan, penyedia unsur hara makro dan mikro untuk tanaman, berfungsi sebagai pembelah tanah, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki ukuran pori-pori tanah yang nantinya membuat daya pegang air dan aerasi tanah lebih baik, serta bisa memenuhi sumber energi dan makanan bagi mikroorganisme tanah. Adapun beberapa kekurangan pupuk organik antara lain: lama proses pembuatannya, bila menggunakan bahan yang sama saat pembuatan pupuk organik maka bisa menimbulkan ketidakseimbangan hara, penggunaan kompos yang belum matang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman, serta pupuk organik bisa memiliki kandungan logam berat di atas ambang batas.
Kami adalah distributor/Wholeseller Energi, Perdagangan yang berbasis di Medan - Indonesia Produk Utama : Steam Coal, Coking Coal, Thermal Coal Origin Indonesia Pasar Utama : Amerika, Afrika, Asia, Karibia, Eropa, Oseania, Timur Tengah, Seluruh Dunia https://energiy.net